Akibat saraf kejepit di pinggang bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja, rasa sakit yang menusuk bakal mengusik aktivitas harian. Belum lagi kalau jepitannya sudah derajat berat, bisa membuat tidak bisa lagi bergerak bebas bahkan lumpuh.
Munculnya gejala saraf kejepit aka nada saat ada tekanan berlebih pada saraf yang melalui tulang belakang. Biasanya akibat dari ada masalah pada cakram tulang belakang (diskus intervertebralis). Bisa karena menonjol keluar dari cincin pelindungnya (annulus fibrosus) atau mengalami degenerasi penuaan.
Proses penuaan, cedera, atau buruknya postur tubuh dalam waktu lama bisa menjadi faktor pemicu. Gejalanya sangat bervariasi, dan terkadang bisa mengarah pada masalah jangka panjang jika tidak tertangani dengan baik. Yang paling khas, gejala saraf kejepit muncul hanya pada salah satu sisi tubuh saja.
Salah satu area yang paling sering terkena adalah pinggang, atau tulang belakang area bawah (punggung bawah) yang dikenal dengan lumbar spine. Jika dibiarkan, saraf kejepit bisa memburuk dan menjadi masalah jangka panjang yang membuat penderitanya lumpuh.
Penyebab Saraf Kejepit di Pinggang
Saraf kejepit disebabkan karena apa ya? Beberapa faktor bisa menyebabkan kondisi ini. Salah satu penyebab utama adalah herniasi bantalan tulang. Bantalan tulang yang seharusnya melindungi tulang belakang, menonjol keluar dan menekan saraf.
Cakram yang menipis seiring bertambahnya usia juga rentan terhadap penekanan saraf.
Postur tubuh yang buruk, terutama bagi mereka yang duduk terlalu lama atau sering membungkuk, dapat memberikan tekanan berlebih pada punggung bawah. Nah lama kelamaan dapat memperburuk kondisi tulang belakang. Pada akhirnya menyebabkan saraf terjepit.
Selain itu, kebiasaan mengangkat atau mendorong/menarik barang yang berat dengan cara yang salah dapat memperparah kondisi ini.
Gejala Saraf Kejepit di Pinggang
Umumnya sih berupa rasa sakit yang tajam pada bagian punggung bawah atau pinggang yang menjalar hingga telapak kaki. Terkadang, rasa sakit ini bisa menjalar hingga ke paha dan kaki, tergantung dari lokasi saraf yang terjepit.
Ciri-ciri saraf kejepit di pinggang belakang umumnya ditandai dengan nyeri yang tajam pada punggung bagian bawah yang semakin parah saat mengangkat barang berat, membungkuk, atau duduk dalam waktu lama.
Nyeri ini sering menjalar ke area kaki atau bahkan hingga ke telapak kaki, tergantung pada saraf yang tertekan. Gejala ini disebut sebagai radikulopati. Radikulopati lumbal adalah penyebab munculnya sensasi seperti kesemutan atau mati rasa sepanjang kaki yang terhubung dengan saraf yang terjepit.
Ciri-ciri saraf kejepit pinggang kiri biasanya memunculkan rasa sakit yang terlokalisir pada sisi kiri punggung bawah dan bisa menyebar ke kaki kiri.
Sebaliknya ciri-ciri saraf kejepit pinggang kanan bisa berupa rasa sakit yang terfokus pada punggung bawah kanan dan bisa menjalar hingga kaki kanan. Gejala lainnya termasuk kesemutan atau mati rasa tergantung titik jepitan.
Penderita saraf kejepit mungkin juga merasa kesulitan bergerak. Baik saat mencoba berputar atau membungkuk. Bahkan berjalan pun menjadi sulit walau jarak dekat. Gejala ini bisa bertambah buruk dengan aktivitas tertentu atau gerakan yang memberi tekanan pada tulang belakang. Dalam beberapa kasus, bahkan berdiri lama bisa menambah rasa sakit.
Akibat Saraf Kejepit di Pinggang
Hal ini tidak hanya terasa pada saat rasa sakitnya muncul, tetapi juga dapat menyebabkan masalah jangka panjang jika tidak segera mendapatkan penanganan. Selain rasa sakit yang berkepanjangan, saraf kejepit bisa membuat kelemahan otot pada area yang terdampak, seperti pada kaki.
Kelemahan otot ini dapat membuat aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau berdiri, menjadi lebih sulit dilakukan. Semakin lama kondisi ini dibiarkan, kemampuan motorik pada bagian tubuh yang terkena bisa semakin menurun.
Jika saraf terjepit tidak segera diatasi, ada kemungkinan kerusakan permanen pada saraf yang tertekan. Hal ini bisa menyebabkan gangguan lebih serius, bahkan pada fungsi organ atau sistem tubuh tertentu. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis ketika gejala-gejala saraf kejepit muncul.
Berapa Lama Sakit Pinggang Saraf Kejepit Bertahan?
Durasi pemulihan sangat tergantung pada seberapa parah kondisi saraf kejepit tersebut. Pada banyak kasus, jika dilakukan perawatan yang tepat, rasa sakit dapat berkurang dalam beberapa minggu.
Namun, ada kalanya rasa sakit bisa bertahan lebih lama, terutama jika saraf sudah mengalami kerusakan yang lebih serius. Penting untuk dicatat bahwa pemulihan dari saraf kejepit bukanlah proses yang instan, dan setiap individu bisa mengalami pengalaman pemulihan yang berbeda.
Salah satu karakteristik dari saraf kejepit adalah rasa sakit yang hilang timbul. Artinya, penderita bisa merasa lebih baik pada satu waktu. Tetapi rasa sakit bisa kembali muncul ketika melakukan aktivitas fisik tertentu. Oleh karena itu, penderita saraf kejepit perlu sangat berhati-hati dan mengatur aktivitas sehari-hari agar tidak memperburuk kondisi tersebut.
Pengobatan HNP
Bagi penderita saraf kejepit, pengobatan yang tepat sangat penting untuk mempercepat pemulihan. Banyak yang bertanya, apa obat saraf kejepit paling ampuh? Obat pereda nyeri seperti parasetamol dan ibuprofen adalah obat yang umum dokter resepkan untuk mengatasi rasa sakit akibat saraf kejepit.
Obat-obatan ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan membantu meredakan nyeri. Selain itu, jika rasa sakit sangat parah, dokter mungkin akan memberikan suntikan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan yang lebih parah pada saraf yang terjepit.
Namun, penanganannya bukan hanya berupa obat-obatan. Terapi fisik juga menjadi bagian penting dari proses penyembuhan. Terapi ini bertujuan untuk memperkuat otot-otot punggung, memperbaiki postur tubuh, dan mengurangi tekanan pada saraf. Melalui latihan yang terstruktur dan bimbingan dari seorang terapis, dapat memperbaiki atau meningkatkan mobilitas tubuh serta mengurangi rasa sakit.
Untuk kasus saraf kejepit yang sangat parah dan tidak merespons pengobatan konservatif, operasi bisa menjadi langkah terakhir yang perlu diambil. Namun, operasi hanya dianjurkan jika perawatan non-bedah tidak memberikan hasil perbaikan.
Suntikan kortikosteroid juga sering diberikan untuk mengurangi peradangan dan nyeri yang sangat parah. Pada beberapa kasus yang lebih parah, jika konservatif tidak berhasil, dokter mungkin menyarankan tindakan bedah untuk mengatasi masalah yang mendasari saraf kejepit, seperti pengangkatan atau perbaikan cakram yang tergelincir atau pecah.
Pencegahan HNP Lumbal L5-S1
Ada beberapa perilaku yang bisa membantu mencegah saraf kejepit. Salah satunya adalah dengan menjaga postur tubuh yang baik. Kebiasaan duduk atau berdiri dengan posisi yang salah dapat memberi tekanan berlebih pada punggung dan memicu terjadinya saraf kejepit.
Menghindari mengangkat benda berat dengan cara yang salah juga sangat penting untuk mencegah cedera pada punggung bawah. Saat mengangkat benda berat, pastikan untuk menggunakan kaki dan bukan punggung, serta menjaga punggung tetap lurus.
Selain itu, penting untuk menghindari duduk terlalu lama dalam satu posisi. Jika perlu bekerja dengan meja atau komputer, pastikan posisi duduk tegak. Jangan lupa sesekali berdiri atau berjalan-jalan untuk mengurangi tekanan pada punggung.
Olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau berenang, juga dapat membantu menjaga kesehatan punggung dan mengurangi risiko terjadinya saraf kejepit. Melakukan peregangan secara rutin juga sangat baik untuk meningkatkan fleksibilitas otot dan menjaga otot tulang belakang tetap sehat.
Selain gejala-gejala yang mengganggu, akibat saraf kejepit di pinggang juga dapat menimbulkan dampak jangka panjang. Salah satu komplikasi paling umum adalah gangguan pada kemampuan motorik. Karena saraf bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal ke otot, maka penekanan saraf dapat menyebabkan kelemahan otot kemudian hari.
Otot yang lemah akan menyulitkan untuk berdiri, berjalan, atau melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengangkat barang atau membungkuk.
Selain itu, dampak jangka panjang lainnya adalah penurunan kualitas hidup. Penderita saraf kejepit sering mengalami rasa sakit yang terus-menerus, bahkan saat tidur. Kalau berlangsung lama bisa menyebabkan gangguan tidur dan kelelahan.
Ketika rasa sakit menjadi lebih parah, banyak penderita yang menjadi tidak aktif dan mengalami penurunan fungsi tubuh secara keseluruhan. Bahkan, pada beberapa kasus, kelumpuhan sementara atau kesulitan berjalan bisa terjadi, membuat penderita sangat bergantung pada bantuan orang lain untuk beraktivitas.