dr Danu Rolian SpBS, FINSS, FINPS

SpecialitySpesialis Bedah Saraf

EducationUniversitas Indonesia

Work DaysSenin, Selasa, Rabu dan Sabtu

Work Days10.00 - 16.00 Wib

dr Danu Rolian SpBS, FINSS, FINPS

Dr Danu Rolian SpBS, FINSS, FINPS menyelesaikan pendidikan dokter spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menurut dr Danu Rolian SpBS, FINSS, FINPS yang kini sudah melakukan lebih dari 1500 tindakan Bi-portal Endoscopic Spine Surgery (Endoskopi BESS). Di Indonesia bidang spesialisasi kedokteran bedah saraf sangat menarik dan penuh tantangan. “Punya kepuasan tersendiri ketika bisa membantu orang sembuh dari masalah kesehatan tulang belakang, utamanya saraf kejepit” paparnya.

Di usianya sekarang, pria berjambang dengan rambut tipis yang hobi basket dan fulsal ini punya prestasi cukup banyak. Salah satu yang baru diraihnya adalah neurosurgeon terbanyak melakukan tindakan Bi-portal Endoscopic Spine Surgery (BESS) di Indonesia. Terhitung sudah 1500 tindakan iya lakukan dalam waktu kurang lebih 4 tahun. Berawal di Klinik Nyeri Tulang Belakang Dr Indrajana (Tanah Abang), kini pindah praktek di RS Jakarta, dengan peralatan yang lebih komplit. Dan lebih aman dari risiko komplikasi dibawah naungan Sigma Brain And Spine Center.

Dr Danu Rolian SpBS, FINSS, FINPS

Bersama rekan satu timnya, Dr Dimas Rahman SpBS dan Dr Celia SpBS mengembangkan teknologi minimally invasive spine surgery di Sigma Brain and Spine Center RS Jakarta. Nyatanya, banyak kasus sudah dikerjakan, mulai dari pasien termuda hingga tertua. “Pasien termuda yang melakukan tindakan Endoskopi BESS Plus usia 17 tahun. Sementara pasien tertua yang melakukan tindakan 90 tahun,” ujar Dr Danu Rolian SpBS.

Saat ini, hari-harinya bisa dibilang dihabiskan di RS Jakarta. “Kalau pagi saya praktek poli, siang hingga malam saya dedikasikan untuk melakukan tindakan. Waktu tindakan sangat bervariasi bisa antara 1 – 4 jam. Tergantung tingkat kesulitannya,” ujar Dr Danu Rolian SpBS.

Ia berharap bisa membantu lebih banyak pasien yang mengalami masalah syaraf terjepit di Indonesia. Maka dari itu, bersama seniornya Dr dr Wawan Mulyawan SpBS, Subspes N-TB, ia telah mempresentasikan hasil penelitian tindakan Endoskopi BESS dan terbit dalam jurnal internasional dan nasional.

Tak puas hanya disini, pengembahgan Endoskopi BESS juga telah dilakukan di area leher, untuk mengatasi masalah saraf kejepit di leher yang banyak dialami pasien di Indonesia.