Lumpuh karena stroke lumpuh saraf kejepit bisa membuat seseorang tak dapat lagi melakukan apa pun yang disukainya.
Kedua kondisi ini perlu diwaspadai untuk mencegah kecacatan. Bila ada kerabat, teman atau keluarga ada yang mengalami stroke atau saraf kejepit pinggang (hnp L4-L5 atau hnp L5-S1) segera dapatkan penanganan yang tepat.
Walau stroke dan saraf kejepit (herniasi nukleus pulposus/HNP) memiliki persamaan, antara lain melemahnya salah satu sisi tubuh atau kelumpuhan. Sekilas mungkin sama gejalanya, yakni kelumpuhan satu sisi tubuh atau lumpuh sebelah karena stroke atau lumpuh saraf kejepit.
Lemahnya otot di salah satu sisi tubuh sehingga sulit bergerak secara tiba-tiba yang mungkin akibat stroke atau saraf kejepit, istilah medisnya adalah hemiparesis.
Keluhannya juga hampir mirip misalnya kaki kanan kebas kesemutan, stroke sebelah kanan, kebas baal. Nah kini kenali perbedaannya. Ada beberapa faktor yang menjadi faktor pembeda antara stroke dan saraf kejepit tulang belakang.
Lumpuh Karena Stroke Lumpuh Saraf Kejepit, Apa Bedanya?
Saraf terjepit l4-l5 atau HNP L5-S1 atau saraf kejepit leher dan stroke bedanya terletak pada definisi, penyebab, dan penanganan terkininya.
Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat tersumbatnya pembuluh darah (stroke iskemik) atau pembuluh darah otak pecah (stroke hemoragik). Akibat adanya masalah ini, sebagian sel-sel otak akan terganggu karena aliran oksigen dan nutrisi yang diperlukan tidak tercukupi. Kalau hal ini terjadi, fungsi bagian tubuh yang dipersarafi oleh bagian otak yang rusak tersebut akan terganggu. Inilah alasannya mengapa biasanya orang yang terkena stroke biasanya akan mengalami kelumpuhan salah satu sisi.
Saraf kejepit merupakan kondisi saat saraf tulang belakang tertekan atau terjepit oleh bantalan tulang belakang yang menonjol. Bantalan tulang belakang atau diskus intervertebralis berfungsi sebagai alat peredam getaran (shock absorber) saat tulang belakang beraktivitas.
Penyebab Stroke dan Penyebab Saraf Kejepit Itu Apa?
Ada perbedaan faktor penyebab lumpuh karena stroke atau lumpuh saraf kejepit juga berbeda. Penyebab saraf kejepit di pinggang atau penyebab saraf kejepit di leher adalah usia, pernah cedera jatuh baik saat olahraga atau kecelakaan kendaraan bermotor, tumor, infeksi atau meradangnya tulang belakang, sering mengangkat/mendorong/menarik beban berat, dan lainnya.
Sedangkan penyebab stroke secara umum adalah tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kadar gula darah tinggi tidak terkontrol, kadar kolesterol tinggi, kelebihan berat badan (obesitas), pernah cedera pada kepala, gaya hidup yang tidak sehat (merokok, jarang olahraga dan lainnya), gangguan irama jantung (aritmia), genetik, adanya aneurisma otak dan lainnya.
Jenis Stroke dan Jenis Saraf Kejepit
Jenis stroke adalah stroke iskemik dan stroke hemoragik. Penyebab stroke iskemik adalah tersumbatnya pembuluh darah otak akibat adanya gumpalan darah. Karena tersumbat, aliran oksigen dan nutrisi juga akan terganggu yang berisiko mengakibatkan sel-sel otak mengalami kerusakan dalam hitungan detik atau menit.
Penyebab stroke hemoragik adalah pembuluh darah di otak pecah sehingga suplai oksigen ke otak terhenti, sehingga kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan penanganan segera.
Ada juga stroke ringan atau mini stroke (Transient Ischemic Attack/TIA). Munculnya kondisi ini, berkurangnya (menurunnya) aliran darah ke otak yang berlangsung singkat, beberapa menit atau jam dan akan hilang sendiri.
Sedangkan jenis saraf kejepit ada dua, yakni herniasi nukleus pulposus (HNP) dan nerve entrapment syndrome. HNP adalah bantalan tulang belakang antara tulang belakang keluar atau robek sehingga menonjol dan menjepit saraf tulang belakang. Kalau nerve entrapment syndrome, saraf tepi terjepit oleh jaringan sekitar, misalnya adanya osteofit (bone spur/taji tulang), kista, tumor, bergesernya tulang belakang, tendon, ligament, cedera berulang yang dapat merusak struktur saraf.
Kenali Perbedaan Gejala dan Ciri Cirinya
Gejala stroke dan gejala saraf kejepit memiliki beberapa perbedaan. Kapan seseorang dikatakan stroke, ketika stroke sumbatan menyebabkan senyuman tidak simetris, salah satu sisi wajah turun, sakit kepala berat, gerakan tangan dan kaki salah satu sisi menjadi lemah, dan mendadak bicara pelo. Penglihatan kabur, terganggunya daya ingat, menelan juga bisa menjadi gejalanya.
Gejala stroke hemoragik perdarahan adalah turunnya kesadaran. Juga muncuk kepala nyeri hebat, kejang, muntah. Kesemuanya terjadi secara tiba-tiba, dan kelumpuhan di bagian tubuh tertentu, leher kaku.
Untuk saraf kejepit, pada umumnya mengakibatkan nyeri dan kebas/baal kesemutan yang menjalar sampai kaki. Rasa nyeri cukup khas, terasa seperti tertusuk jarum, kesetrum atau telapak kaki terasa panas seperti kena cabai. Dan semuanya ini muncul hanya di salah satu sisi tubuh.
Gejala saraf kejepit kadang tergantung pada lokasi jepitan dan ringan beratnya jepitan yang terjadi. Tanda saraf kejepit sudah parah kemungkinan yang muncul adalah gangguan fungsi buang air kecil dan buang air besar hingga disfungsi ereksi pada pria.
Pengobatan Stroke dan Pengobatan HNP
Pada umumnya, pemberian obat antiplatelet atau obat antitrombotik, antikoagulan, antihipertensi dan obat kolesterol merupakan salah satu bentuk penanganan stroke. Kadang tindakan tertentu dapat dokter anjurkan untuk membantu mengatasi stroke, misalnya trombektomi, pemasangan stent (stenting), coiling (embolisasi endovaskular), klipping.
Awalnya pemberian obat antinyeri, dan fisioterapi dapat menjadi salah satu bentuk penanganan jepitan saraf tulang belakang. Mungkin ini efektif ketika masih ringan. Ketika tidak ada perbaikan, mungkin dokter akan memberikan beberapa opsi lainnya. Opsi ini untuk membantu mengatasi baik gejala maupun jepitan dengan teknik dekompresi (membebaskan kompresi/jepitan).
Kini penanganan untuk kasus hnp cervical (hnp c5-c6, hnp c6-c7) dan hnp lumbal (hnp l5-s1 atau hnp l4-l5) adalah dengan tindakan endoskopi BESS, yang dapat mengatasi saraf leher kejepit (BESS cervical) dan saraf pinggang terjepit (BESS lumbal). Pada jepitan saraf leher, tindakan lain yang mungkin dokter sarankan tergantung pada hasil MRI adalah operasi ACDF atau anterior cervical discectomy and fusion.