Nyeri betis kiri—mungkin kayaknya sepele ya. Tetapi kalau udah ngalamin, rasanya bisa ganggu banget. Apalagi kalau sampai susah jalan, tidur nggak nyenyak, atau nyut-nyutan terus tanpa tahu kenapa.
Nah, supaya nggak asal tebak-tebak penyebabnya, memang perlu berkonsultasi dengan dokter. Karena bila berlangsung terus apalagi sampai ada kaki kiri kebas terus atau kesemutan kaki kanan, yang bisa saja penyebabnya ada masalah pada tulang belakang.
Apa saja yang bisa bikin sakit betis tak kunjung sembuh? Tentunya ada yang ringan sampai yang harus benar-benar mendapatkan perhatian ekstra. Mengapa betis kiri sakit, berikut ada beragam penyebabnya.
Apa Nama Otot pada Bagian Betis?
Sebelum masuk ke penyebab, perlu tahu dulu bahwa betis itu bukan cuma “daging kaki yang ada pada bagian bawah”. Pada beits ada otot utama bernama gastrocnemius dan soleus. Ada juga pembuluh darah besar, saraf, dan tendon. Kalau salah satu bagian ini bermasalah, efeknya bisa langsung terasa nyeri betis kiri atau betis kanan terasa sakit seperti ditusuk-tusuk.
Nyeri Betis Kiri Betis Kanan Terasa Panas
Betis terasa sakit gejala apa, ada beberapa penyebabnya.
- Kram Otot
Penyebab paling sering dan paling ‘ngagetin’. Biasanya datang tiba-tiba, terutama pas malam hari atau habis olahraga berat. Otot menegang secara spontan dan bikin kaki kayak ‘terkunci’. Kram bisa dipicu oleh kurang cairan, kekurangan mineral (seperti magnesium atau kalium), sampai aktivitas fisik berlebihan.
Kram otot itu sering banget terjadi, apalagi setelah aktivitas fisik yang berat. Misalnya, abis lari, berolahraga, atau bahkan cuma berdiri terlalu lama. Kram biasanya terjadi karena otot tegang banget, dehidrasi, atau kekurangan elektrolit kayak kalium dan magnesium. Nah, kalau kram, biasanya langsung terasa sakit banget dan ototnya jadi keras. Untuk mengatasinya, kamu bisa coba peregangan atau kompres hangat.
- Ketegangan atau Robekan Otot
Biasanya terjadi pas olahraga atau gerakan mendadak yang bikin otot ketarik. Tingkat cederanya bisa ringan (ketegangan biasa) sampai parah (otot robek sebagian). Gejalanya bisa berupa nyeri tumpul atau tajam, bengkak, dan kadang muncul memar.
Kadang, saat olahraga atau gerakan mendadak, otot betis bisa cedera. Misalnya, ototnya terkelarik, atau bisa juga robek sedikit. Nah, kalau udah cedera, rasa sakitnya bisa parah banget. Ciri-cirinya? Selain nyeri, biasanya ada pembengkakan dan memar. Istirahat total dulu ya buat ototnya, jangan paksain gerak, karena bisa tambah parah.
- Trombosis Vena Dalam (deep vein thrombosis/DVT)
Ini kondisi serius. Terjadi saat ada bekuan darah pada pembuluh darah dalam (biasanya vena betis). Gejalanya bisa berupa nyeri, bengkak, dan kadang kulit terasa hangat atau berubah warna. Harus mendapatkan penanganan cepat karena bisa menyebabkan komplikasi paru-paru. Kalau nggak segera ditangani, bisa jadi berbahaya banget, karena bekuan darahnya bisa berpindah ke paru-paru dan bikin emboli paru. Gejalanya sih biasanya nyeri banget pada betis kiri, betis bengkak, dan kulitnya bisa kemerahan
- Cedera Tendon Achilles
Tendon Achilles menghubungkan otot betis ke tumit. Kalau tendon ini mengalami iritasi atau robek, nyeri bisa menjalar sampai ke betis bagian bawah. Biasanya sih gejalanya berupa nyeri di bagian belakang betis yang makin parah saat jalan atau lari, melompat dan saat naik tangga. Kalau kamu ngerasain ini, jangan terlalu dipaksain.
- Varises
Terjadi ketika pembuluh darah di betis jadi melebar dan nggak bisa bawa darah balik ke jantung dengan baik. Darah yang ngendon di sana bikin kamu merasa nyeri, kaku, bahkan bisa bengkak. Varises ini sering muncul kalau kamu banyak berdiri atau duduk lama, dan bisa makin parah kalau nggak ditangani. Coba deh pakai stocking varises atau konsultasi sama dokter.
- Stenosis Tulang Belakang
Terjadi ketika saluran tulang belakang menyempit dan menekan saraf yang keluar dari tulang belakang. Nah, ini bisa bikin muncul nyeri pinggan kanan yang menjalar ke betis kiri. Kalau ngerasa nyeri makin parah saat berdiri atau berjalan, bisa jadi itu tanda stenosis. Ini perlu pengobatan medis yang tepat, biasanya dengan terapi atau bahkan operasi, tergantung tingkat keparahannya.
Saraf Kejepit Menyebabkan Nyeri Kaki
- Saraf Kejepit Pinggang
Kadang masalahnya bukan pada kaki, namun pada tulang belakang. Saraf yang menjalar ke kaki bisa terjepit karena bantalan tulang yang menonjol menjepit saraf (HNP lumbal). Rasa nyerinya menjalar, kadang dari pinggang, bokong, sampai ke betis dan telapak kaki.
Ada lagi istilah sciatica (skiatika). Nah, saraf skiatik ini panjang banget, dari punggung bawah sampai ke betis dan kaki. Kalau saraf ini tertekan, bisa memunculkan nyeri yang menjalar ke betis kiri. Ini juga bisadengan rasa kesemutan atau kelemahan pada kaki.
- Neuropati Perifer
Biasanya akibat kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik. Sensasinya bisa nyeri, kesemutan, terbakar, atau bahkan mati rasa di betis dan kaki bagian bawah terasa panas seperti menginjak api.
- Kondisi Ortopedi atau Postur Tubuh
Kalau punya kebiasaan berdiri terlalu lama, pakai alas kaki yang nggak mendukung (misal: sandal tipis tanpa penyangga lengkung kaki), atau sering duduk menyilangkan kaki, itu juga bisa menjadi salah satu pemicu nyeri betis kiri.
- Asam Urat (Gout)
Bisa menyebabkan nyeri hebat pada sendi-sendi di tubuh, termasuk betis kiri. Biasanya, asam urat menyerang sendi kaki, dan gejalanya berupa nyeri tajam yang datang tiba-tiba, terutama malam hari. Penyebabnya ada kristal asam urat yang menumpuk pada sendi. Kondisi ini juga bisa muncul akibat makan makanan yang tinggi purin, kayak daging merah atau makanan laut.
11.Sindrom Kompartemen (compartment syndrome)
Gimana kalau nyeri betis kiri yang muncul nggak hilang-hilang, bahkan makin parah? Bisa jadi itu sindrom kompartemen, loh. Ini terjadi kalau ada tekanan yang berlebihan dalam otot, yang bikin sirkulasi darah jadi terganggu. Biasanya sih terjadi setelah cedera, patah tulang, memar otot atau olahraga berat. Gejalanya bisa berupa nyeri hebat yang nggak hilang meski udah istirahat, pembengkakan, dan otot jadi lemas. Kondisi ini butuh penanganan medis segera!
Kapan ke Dokter?
Setiap penyebab punya gejalanya masing-masing. Tapi, berikut ini beberapa tanda yang sebaiknya segera ke dokter.
- Nyeri tiba-tiba saat istirahat atau malam hari
- Betis kiri terasa lebih panas atau membengkak
- Warna kulit berubah, jadi kemerahan atau kebiruan
- Rasa sakit makin parah saat menggerakkan kaki
- Kesemutan atau mati rasa yang makin sering
- Betis terasa berat atau kencang meski nggak habis olahraga
- Nyeri semakin memburuk
- Ada kesemutan, betis kanan seperti ditusuk-tusuk, telapak kaki terasa terbakar, dan mati rasa
- Pembuluh darah yang semakin melebar dan nyeri
- Kaki melemah atau tidak bisa bergerak
Kalau nemu gejala kayak gini, terutama yang muncul mendadak dan makin parah, sebaiknya langsung periksa ke dokter.
Cara Menangani Nyeri Betis Kiri
Cara menghilangkan sakit kaki di betis atau obat nyeri betis kiri menjadi salah satu solusi agar bebas nyeri untuk beraktivitas. Penanganannya tergantung penyebabnya. Tapi secara umum, ini beberapa hal berikut yang dapat membantu mengatasinya.
- Istirahat. Kalau nyeri datang setelah aktivitas berat atau olahraga, hentikan dulu aktivitasnya untuk memberi waktu otot kembali pulih.
- Kompres. Dingin untuk redakan pembengkakan akibat cedera baru (misalnya kram atau keseleo). Hangat untuk bantu redakan nyeri kronis atau otot tegang lama. Kompres selama 15-20 menit, ulang beberapa kali sehari.
- Elevasi. Angkat kaki saat istirahat (misalnya dengan bantal) untuk membantu sirkulasi darah dan mengurangi pembengkakan.
- Peregangan ringan setelah olahraga bisa mencegah kram otot dan membantu otot betis lebih fleksibel.
- Minum cukup air. Pastikan tubuh terhidrasi, terutama kalau kamu sering berkeringat atau banyak aktivitas fisik.
- Obat antinyeri seperti ibuprofen atau paracetamol bisa membantu, tapi jangan terus-menerus tanpa tahu penyebab pasti nyerinya.
- Gunakan alas kaki yang nyaman, Kalau nyerinya dipicu postur atau tekanan dari kaki, pakai sepatu dengan sol empuk dan penyangga kaki yang baik serta sesuai dengan anatomi kaki.
8.Perbaiki gaya hidup, jika kamu sering berdiri lama atau duduk tanpa gerak, coba perbaiki posisi tubuh dan sesekali berdiri atau berjalan agar darah nggak menggenang di pembuluh darah betis.
9.Cek ke dokter, kalau rasa sakit nggak hilang atau makin parah, jangan ragu untuk ke dokter. Bisa jadi ini tanda masalah yang lebih serius, seperti DVT atau stenosis tulang belakang.
Apakah betis sakit bisa sembuh sendiri? Betis pegal akibat aktivitas berat harian, bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Namun kalau masih aja terasa betis nyeri sampai membuat telapak kaki kebas terus, harus segera ketahui penyebabnya. Sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Obat Apa yang Bagus Untuk Nyeri Betis?
Nah ini akan dokter berikan beberapa pilihan sesuai penyebab. Misalnya sudah terkonfirmasi adanya saraf pinggang kejepit, maka endoskopi BESS PLUS bisa menjadi ‘obat’. Tindakan ini dapat membuat saraf tidak lagi terjepit sehingga nyeri betis kiri tak lagi mengusik.