Operasi saraf kejepit pinggang mungkin terdengarnya agak menakutkan. Terbayang ruangan, peralatan dan lainnya. Apalagi yang dioperasi adalah tulang belakang yang sarat dengan saraf.
Sebelum memutuskan untuk melakukannya, kadang penderitanya mendengarkan cerita-cerita seputar pengalaman operasi saraf kejepit yang kini bisa dilakukan hanya dengan sayatan kecil saja. Ada lagi yang juga berbagi cerita pengalaman sembuh dari saraf kejepit setelah diatasi dengan endoskopi tulang belakang BESS.
Kenapa Bisa Terjadi Saraf Kejepit?
Bocornya atau rusaknya bantalan tulang ini akibat beban berlebihan yang diterimanya. Beban berlebihan bisa disebabkan oleh guncangan atau getaran atau tekanan terus menerus dalam waktu lama. Lambat laun cincin keras yang mengelilinginya, akan robek dan isinya pun akan merembes ke luar.
Selain tekanan hebat yang didapat saat cedera atau jatuh, biasa mengoperasikan mesin bergetar, berkendara jarak jauh, berat badan berlebihan dan postur tubuh yang buruk dalam waktu lama menjadi beberapa contoh faktor risiko terjadinya saraf kejepit.
Memang tidak secara langsung dapat mengakibatkan HNP. Namun lama kelamaan bantalan tulang yang berbahan seperti jeli ini, bisa menipis sehingga elastisitasnya semakin berkurang dan tak mampu lagi menahan tekanan. Hal ini terjadi akibat proses penuaan.
Jadi, apa yang menyebabkan saraf kejepit tulang belakang adalah multifaktor. Ada yang disebabkan oleh infeksi, tumor, skoliosis, fraktur kompresi dan keropos tulang belakang. Secara umum, gejala yang muncul adalah rasa nyeri, tertusuk, terbakar, kebas/kesemutan yang menjalar sampai betis, dan telapak kaki. Bahkan bila dibiarkan, gangguan kontrol berkemih, buang air besar hingga kelumpuhan bisa menjadi akibat terjepitnya saraf di tulang belakang.
Apakah HNP Sama Dengan Saraf Kejepit?
HNP atau herniasi nukleus pulposus (herniated nucleus pulposus) dikenal awam sebagai istilah saraf kejepit, saraf terjepit atau syaraf kejepit.
Saraf tulang belakang yang tertindih oleh tonjolan bantalan tulang ini dapat mengakibakan gejala nyeri pinggang atau nyeri pada leher. Perbedaan ini tergantung lokasi terjadinya HNP. HNP yang menjepit saraf di area pinggang disebut juga dengan HNP lumbal dan saat saraf leher yang terjepit disebut HNP cervical (HNP servikal atau leher).
Ketika bantalan yang menonjol menjepit saraf motorik, dapat mengakobatnya melemahnya bagian tubuh yang dipersarafinya. Ketika saraf sensorik yang tertekan, mati rasa, kesemutan dan kebas bisa menjadi dampak ketidaknyamanan penderita saraf kejepit.
Endoskopi Saraf Kejepit BESS
Dulu mungkin kondisi saraf kejepit pinggang atau HNP lumbal, perlu ditangani dengan operasi terbuka. Prosesnya lebih lama karena perlu membuka ruang tulang belakang dan cukup rumit sehingga memerlukan pemulihan yang lama dan perlu rawat inap yang tidak sebentar.
Operasi endoskopi saraf kejepit sudah hadir di tengah maraknya kemajuan teknologi di bidang medis. Mungkin masih ada yang bertanya operasi saraf kejepit apa namanya yang kekinian adalah endoskopi tulang belakang (spine endoscopy) BESS. Tindakan BESS adalah singkatan dari biportal endoscopic spine surgery. Walau istilahnya surgery atau artinya operasi BESS, tetapi prosedur ini bisa dibilang tanpa operasi, karena hanya memerlukan sayatan yang kecil.
Berapa lama operasi saraf kejepit dengan BESS, jauh lebih singkat karena saat memasukkan endoskopi hanya memerlukan sayatan kecil saja tidak perlusayatan lebar seperti operasi terbuka dulu.
Apa Itu Endoskopi Tulang Belakang di Rumah Sakit?
Prinsip kerja BESS adalah dekompresi, yakni membebaskan tekanan atau kompresi pada saraf tulang belakang. Caranya dengan mengatasi tonjolan bantalan tulang sehingga saraf menjadi bebas tidak lagi terjepit.
Endoskopi ini mirip dengan endoskopi lambung, alat seperti tabung yang lentur dan di ujungnya ada kamera kecil yang memungkinkan dokter melihat masalah di tulang belakang. Sesuai namanya, biportal berarti dua akses sehingga lapang pandang dokter menjadi lebih luas.
