Pantangan aktivitas setelah endoskopi BESS untuk mengatasi saraf kejepit tulang belakang perlu dilakukan untuk membantu mempercepat proses pemulihan.
Spine endoscopy atau endoskopi tulang belakang BESS telah menjadi metode kekinian dan semakin populer sebagai salah satu metode penanganan saraf kejepit di daerah pinggang. Khususnya herniated nucleus pulposus (HNP), baik lumbal dan HNP cervical.
Endoskopi BESS PLUS, Endoskopi Saraf Kejepit
Tindakan endoskopi BESS PLUS merupakan metode BESS baru yang sudah berhasil dikembangkan oleh tim dokter spesialis bedah saraf di RS Jakarta. PLUS singkatan dari Preservasi Ligamentum Flavums (Preservation of Ligamentum Flavums) yang menjaga keutuhan ligamentum flavum yang membantu menopang tulang belakang.
Endsoskopi tulang belakang digunakan untuk mengatasi masalah saraf kejepit di daerah pinggang, seperti HNP. Dengan menggunakan teknik endoskopi ini kerusakan pada jaringan sekitar lebih minimal.
Prosedur ini memberikan banyak manfaat seperti waktu pemulihan yang lebih cepat, risiko infeksi yang lebih rendah, rawat inap lebih singkat (bila perlu), proses lebih cepat dan tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun, pemulihan yang optimal membutuhkan komitmen pasien untuk mematuhi pantangan aktivitas tertentu.
Pantangan Aktivitas Setelah Endoskopi BESS
Setelah operasi BESS, terdapat sederetan pantangan aktivitas untuk menghindari komplikasi dan mempercepat pemulihan. Namun jangan khawatir, pantangan atau larangan ini hanya berlaku dalam jangka waktu tertentu.
Makanan setelah tindakan endoskopi BESS tidak ada pantangan. Namun bagi yang memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi, diabetes, harus tetap perlu melakukan diet sehat rendah garam atau rendah gula.
Berikut adalah beberapa pantangan yang sering disarankan oleh dokter:
-Membungkuk dan mengangkat beban berat: Selama masa pemulihan, hindari membungkuk atau mengangkat/menarik/mendorong beban berat diluar kemampuan. Aktivitas ini dapat meningkatkan tekanan pada daerah pinggang dan memengaruhi pemulihan saraf yang baru saja dioperasi. Menghindari aktivitas ini akan membantu mencegah cedera tambahan dan mempercepat pemulihan.
-Gerakan torsi (memutar badan) atau berlebihan: Hindari melakukan gerakan torsi atau gerakan berlebihan pada daerah pinggang. Aktivitas seperti memutar tubuh dengan kuat atau gerakan yang melibatkan tekanan berlebih pada pinggang harus dihindari. Hal ini akan membantu melindungi daerah yang sedang dalam pemulihan dan mencegah kemungkinan kerusakan lebih lanjut pada saraf.
Pantangan Aktivitas Setelah Endoskopi BESS berikutnya:
-Posisi duduk yang buruk atau duduk lama: Penting untuk menghindari posisi duduk yang buruk atau tidak ergonomis. Pastikan kursi dapat menopang tulang belakang dengan kuat. Menjaga postur tubuh saat duduk dengan baik akan mengurangi tekanan pada saraf yang sedang dalam proses pemulihan.
-Olahraga berat dan aktivitas fisik tertentu seperti naik turun tangga, lari jarak jauh, berkendara jarak jauh. Ganti dengan aktivitas ringan seperti berjalan, renang, olahraga dalam air atau latihan peregangan yang mungkin nantinya dokter sarankan untuk melakukan program fisioterapi saraf kejepit.
Pasca BESS, dokter akan menyarankan penggunaan alat bantu seperti korset, dalam jangka waktu tertentu sesuai anjuran dokter. Lepas korset hanya saat mandi atau tidur.
Pentingnya MRI Saraf Kejepit
Selain mematuhi pantangan aktivitas pasca operasi BESS, pemeriksaan saraf kejepit secara teratur juga sangat penting dalam memantau kemajuan pemulihan. Setelah endoskopi BESS, dokter akan merekomendasikan jadwal pemeriksaan untuk memeriksa perkembangan saraf dan memastikan pemulihan yang optimal. Pemeriksaan ini dapat melibatkan tes fisik, tes saraf, atau pencitraan medis seperti MRI atau CT scan.
Melalui pemeriksaan saraf kejepit secara teratur, dokter dapat mengidentifikasi perubahan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama masa pemulihan. Jika ada masalah yang terdeteksi, tindakan lebih lanjut dapat dokter lakukan dengan segera, seperti terapi fisik tambahan, penyesuaian rencana pemulihan, atau intervensi medis lainnya.
Dengan mematuhi pantangan aktivitas pasca operasi BESS dan menjalani pemeriksaan saraf kejepit secara teratur, pasien dapat mempercepat proses pemulihan dan dapat kembali melakukan pekerjaan harian seperti biasa.
HNP Leher Bisa dengan BESS Cervical
Selain penggunaannya dalam mengatasi saraf kejepit pinggang, BESS singkatan dari Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) yang bisa juga mengatasi saraf kejepit leher. Metode BESS untuk saraf kejepit leher adalah BESS cervical. Bedanya, anestesinya adalah umum.
Saraf kejepit leher dapat terjadi karena berbagai kondisi, seperti herniated disk, stenosis foramina intervertebralis, atau penyakit degeneratif pada tulang belakang leher.
Prosedur BESS pada leher melibatkan penggunaan endoskopi untuk mengakses daerah yang terkena, sama persis dengan endoskopi BESS lumbal. Yakni dengan membuat sayatan kecil pada kulit. Dokter menggunakan kamera endoskopik dan instrumen bedah khusus untuk menghilangkan bantalan tulang yang menonjol agar seusainya tekanan pada saraf leher yang terjepit akan hilang.
Pendekatan endoskopik ini memungkinkan akses yang lebih minim invasif, dengan kerusakan jaringan yang lebih sedikit dan waktu pemulihan yang lebih cepat ketimbang metode bedah tradisional.
Meskipun BESS pada leher merupakan teknik yang relatif baru, beberapa penelitian dan laporan kasus menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengatasi saraf kejepit leher. Prosedur ini dapat membantu mengurangi nyeri, memperbaiki fungsi saraf, dan meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita saraf kejepit leher.
Titik Ukur Keberhasilan BESS dalam Menyembuhkan Saraf Kejepit
Titik ukur keberhasilan dalam menyembuhkan saraf kejepit melalui BESS dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan jepitan yang muncul.
Beberapa faktor yang menjadi indikator keberhasilan meliputi:
-Mengurangi nyeri: Tujuan utama dalam pengobatan saraf kejepit adalah mengurangi atau menghilangkan nyeri terkait saraf kejepit. Dokter akan mengukurnya dengan menggunakan skala nyeri VAS atau visual analogue scale dengan angka 0-10. Kemudian dari evaluasi oleh pasien sendiri, atau penilaian oleh dokter.
-Pemulihan fungsi: Dapat membantu memulihkan fungsi saraf yang terganggu akibat tekanan pada saraf yang terjepit. Perbaikan dalam mobilitas, kekuatan, atau sensasi pada area yang terkena adalah indikator keberhasilan dalam menyembuhkan saraf kejepit. Pemulihan fungsi yang signifikan merupakan tanda positif keberhasilan BESS.
-Peningkatan atau perbaikan kualitas hidup: meliputi peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, kembali bekerja, berpartisipasi dalam aktivitas fisik, dan mengurangi ketergantungan pada obat penghilang nyeri. Namun ingat ada pantangan tertentu yang hanya perlu berlaku dalam jangka waktu tertentu.
-Minimnya komplikasi, seperti infeksi, perdarahan berlebihan, atau kerusakan pada struktur tulang belakang.
Penting untuk dicatat bahwa setiap pasien memiliki kondisi dan karakteristik individu yang dapat mempengaruhi titik ukur keberhasilan dan hasil pengobatan. Konsultasikan dengan dokter spesialis bedah saraf untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai prognosis dan harapan dalam pengobatan saraf kejepit menggunakan metode BESS.
Pemulihan setelah endoskopi BESS lebih cepat daripada setelah tindakan terbuka yang sebelumnya menjadi solusi untuk mengatasi saraf kejepit. Biaya operasi saraf kejepit pinggang atau biaya operasi endoskopi saraf kejepit dapat Anda tanyakan saat berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf.
2 Comments
Sigit Widyanto
Selamat Pagi
berapa biaya endoskopi BESS.? jika dirawat inap berapa hari?
terimakasih
salam
sigit
jakartasigmabrainspinecenter
Siang pak Sigit, rawat inap setelah endoskopi BESS jauh lebih singkat dibandingkan dengan tindakan operasi terbuka dulu. untuk menanyakan persiapan dan biaya atau langsung menjadwalkan konsultasi, silakan WA 0813 1399 9932. kami tunggu ya pak, terima kasih.