Pemeriksaan penunjang nyeri kepala yang tidak kunjung sembuh menjadi salah satu sarana pemeriksaan tambahan. Tujuannya adalah agar dokter dapat menemukan penyebab utama kenapa kepala nyeri sekali. Apalagi kalau sakit kepala ini persisten (menetap) atau terasa tidak biasa. Atau tidak mereda setelah minum obat sakit kepala.
Kenapa kepala sakit banget, cukup banyak penyebabnya. Nah dengan pemeriksaan penunjang nyeri kepala ini, dokter akan mengevaluasi sehingga penyebab pasti dapat teratasi dengan baik sebelum membahayakan. Jadi dengan adanya pemeriksaan radiologis ini, dokter dapat menegakkan diagnosis sakit kepala hebat.
Selain itu, pemeriksaan untuk sakit kepala penting untuk memastikan bahwa nyeri kepala yang dialami bukanlah gejala dari masalah medis serius seperti tumor otak, stroke, atau kondisi lainnya yang memerlukan penanganan cepat.
Pemeriksaan Fisik Sakit Kepala
Saat berkonsultasi, dokter akan meminta pasien untuk memaparkan berbagai hal terkait nyeri kepalanya. Seperti area kepala yang nyeri, seperti apa rasanya, durasi nyeri, derajat berat ringannya. Kemudian, pasien juga perlu menjelaskan ada hal-hal yang memperburuk nyeri kepala atau meredakan sakit kepalanya. Misalnya cahaya terlalu terang yang membuat nyeri semakin intens. Dan kapan sakit pada kepala ini muncul terutama kalau nyerinya muncul secara berkala.
Pemeriksaan Penunjang Nyeri Kepala
Berikut adalah beberapa tes apa yang dilakukan untuk sakit kepala
- CT Scan (Computed Tomography) adalah salah satu pemeriksaan pencitraan yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan pada otak. Yang hasilnya nanti mungkin bisa menjadi jawaban kenapa kepala sakit terus. Pemeriksaan ini memberikan gambaran detil tentang struktur otak. Sehingga bisa membantu mendeteksi masalah seperti tumor otak, pendarahan, atau kelainan lainnya yang memengaruhi otak. CT scan sering digunakan dalam kondisi darurat karena prosesnya cepat dan dapat memberikan hasil yang cukup akurat dalam waktu singkat. CT Scan kepala bisa mendeteksi apa saja, antara lain cedera otak, dampak pada otak akibat kecelakaan atau jatuh, ada tidak fraktur tulang tengkorak, perdarahan, otak bengkak (edema otak) dan kerusakan jaringan otak lainnya.
- MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah metode pencitraan yang lebih detail daripada CT scan. Kegunaannya untuk mendeteksi kelainan pada otak yang lebih halus, seperti tumor, malformasi (kelainan bentuk) pembuluh darah, atau gangguan struktural lainnya. MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar otak tanpa radiasi. MRI sangat berguna dalam mendeteksi penyebab nyeri kepala yang lebih kompleks.
- Pemeriksaan Laboratorium (Tes Darah) dapat membantu dokter mendiagnosis infeksi atau masalah medis lainnya yang bisa menyebabkan nyeri kepala. Beberapa tes darah untuk sakit kepala termasuk pemeriksaan kadar sel darah putih untuk mendeteksi infeksi. Kemudian cek kadar hormon untuk memeriksa kemungkinan gangguan tiroid atau hormon lainnya. Juga pemeriksaan fungsi ginjal dan hati. Selain itu, tes darah juga bisa membantu mengidentifikasi tanda-tanda peradangan atau gangguan pembekuan darah yang mungkin menjadi biang keladi munculnya rasa sakit di kepala.
Pemeriksaan Penunjang Nyeri Kepala Lainnya
- Elektroensefalogram (EEG) bermanfaat untuk memeriksa aktivitas listrik pada otak. Tes ini sering dilakukan jika nyeri kepala dengan gejala lain seperti kejang atau gangguan kesadaran. EEG bisa membantu mendeteksi kondisi seperti epilepsi atau gangguan neurologis lainnya yang bisa berhubungan dengan sakit kepala. Misalnya neuralgia oksipital, trigeminal neuralgia.
- Angiografi Pembuluh Darah Otak dilakukan bila dokter menduga kemungkinan ada gangguan pada embuluh darah otak, seperti aneurisma atau stenosis (penyempitan pembuluh darah). Pmeriksaan ini dapat melihat struktur pembuluh darah secara lebih jelas dengan menyuntikkan zat kontras ke dalam pembuluh darah, kemudian menggunakan sinar-X atau MRI untuk melihat aliran darahnya. Angiografi sangat berguna dalam mendeteksi gangguan pembuluh darah yang dapat menyebabkan sakit kepala berat, seperti pada kasus stroke atau aneurisma.
- Pemeriksaan Mata dan Tes Penglihatan, termasuk pemeriksaan tekanan intraokular (TIO) untuk mendeteksi kemungkinan adanya glaucoma. Kemudian pemeriksaan retina untuk mendeteksi masalah, seperti pembuluh darah retina yang bisa menyebabkan sakit kepala. Pemeriksaan ini juga penting untuk menilai kemungkinan masalah penglihatan yang bisa memicu sakit kepala sebelah kiri atau sakit kepala sebelah kanan.
- Pemeriksaan Fungsi Kognitif dan Neurologis untuk memeriksa fungsi otak, termasuk memori, konsentrasi, koordinasi, dan refleks neurologis. Tes neurologis ini penting untuk menilai apakah sakit kepala berhubungan dengan masalah serius pada otak atau sistem saraf. dengan cara yang relatif sederhana. Misalnya meminta pasien melakukan beberapa tugas atau menjawab pertanyaan.
Pemeriksaan penunjang nyeri kepala dengan CT scan, menjadi salah satu pemeriksaan tambahan terutama dalam kondisi khusus. Misalnya kepala nyeri hebat, kepala sakit terus menerus, kesadaran menurun, kejang, atau masalah neurologis lainnya. Jadi hal ini menjawab pertanyaan apakah sakit kepala bisa di-CT scan?
Mana yang Lebih Baik, MRI atau CT Scan Untuk Sakit Kepala?
Hal ini tergantung pada kasusnya. Setiap pasien dengan nyeri kepala yang tidak biasa atau berulang akan melalui pemeriksaan yang berbeda sesuai dengan gejala dan riwayat medis masing-masing. Keputusan untuk melakukan tes ini bergantung pada analisis dokter mengenai riwayat penyakit, gejala yang terjadi, dan kondisi kesehatan umum pasien.
Terkadang pungsi lumbal atau mengambil contoh cairan otak dan saraf tulang belakang menjadi pemeriksaan tambahan. Gunanya adalah untuk mendeteksi kemungkinan ada tidaknya infeksi pada otak.