Penyakit Parkinson apakah bisa disembuhkan kadang menjadi pertanyaan saat merawat anggota keluarga yang mungkin mengalami gejala-gejalanya.
Cara merawat pasien Parkinson apalagi bila sudah memasuki stadium lanjut atau stadium 5 perlu kesabaran dan ketekunan. Gangguan keseimbangan mudah jatuh dan tidak bisa melakukan aktivitas harian mungkin bisa menjawab pertanyaan bagaimana penyakit Parkinson semakin memburuk.
Pengobatan Parkinson dan terapi latihan untuk Parkinson juga harus dilakukan dan menjadi salah satu aspek dalam perawatan penderitanya.
Apa Itu Penyakit Parkinson?
Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf. yang memengaruhi gerakan tubuh. Dampak ini muncul terjadi ketika sel-sel saraf di bagian otak (substansia nigra) mengalami kerusakan. Sel-sel saraf tersebut bertanggung jawab untuk memproduksi dopamin.
Dopamin adalah zat kimia yang membantu mengontrol gerakan tubuh. Jika sel-sel ini rusak atau mati, jumlah dopamine pun menjadi berkurang, yang nantinya dapat menyebabkan berbagai masalah dalam gerakan tubuh.
Kenapa Namanya Parkinson? Pertama kali dijelaskan pada tahun 1817 oleh dokter berasal dari Inggris, James Parkinson, sebagai “kelumpuhan gemetar”, Penyakit Parkinson (PD) adalah gangguan neurologis progresif pada otak yang diakibatkan oleh hilangnya sel-sel yang memproduksi dopamine.
Dalam penelitiannya, Dr. Parkinson mengidentifikasi gejala-gejala khas dari penyakit ini dan memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman awal tentang kondisi ini.
Penyakit Parkinson apakah bisa disembuhkan dapat dilihat dari perbaikan gejala, misalnya tremor, kekakuan. Obat Parkinson paling ampuh itu seperti apa, dapat ditemukan saat berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf.
Penyebab Penyakit Parkinson
Penyebab pasti dari penyakit Parkinson belum sepenuhnya diketahui. Namun ada beberapa faktor yang terlibat.
- Genetik: Ada beberapa jenis gen yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Namun, genetik biasanya berperan dalam kasus yang relatif jarang, seperti Parkinson yang muncul pada usia muda.
- Lingkungan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cedera kepala beat, infeksi tertentu, dan paparan terhadap racun lingkungan, seperti pestisida, dapat meningkatkan risiko.
- Penuaan: Risiko akan meningkat seiring bertambahnya usia, yakni sekitar diatas usia 60 tahun.
Penyebab Parkinson di Usia Tua?
Ada beberapa alasan terkait dengan proses penuaan:
- Penurunan jumlah sel dopaminergik: Seiring bertambahnya usia, jumlah sel-sel saraf di otak yang memproduksi dopamin, seperti yang terletak di substansia nigra, secara alami menurun sehingga mempercepat kerusakan pada sistem dopaminergic.
- Akumulasi kerusakan sel: Selama bertahun-tahun, sel-sel saraf dapat mengalami kerusakan akibat berbagai faktor, seperti stres oksidatif dan radikal bebas.
- Faktor genetik dan lingkungan: Meskipun keduanya berperan, kombinasi keduanya lebih mungkin untuk mengungkapkan gejala penyakit ini seiring bertambahnya usia. Dengan bertambahnya usia, faktor-faktor ini bisa berinteraksi lebih kompleks.
- Proses penuaan otak bersifat umum dapat mempengaruhi fungsi saraf dan neurotransmiter, seperti dopamine sehingga otak lebih rentan dan berisiko tinggi alami gangguan.
Ciri Khas Parkinson
Gejalanya kalau disingkat adalah TRAP, yang terdiri dari:
- Tremor (Getaran/Gemetaran): biasanya tanda awalnya dimulai pada tangan atau jari saat istirahat. Tangan gemetar dengan gerakan seperti menggulung pil obat.
- Kekakuan Otot (Rigiditas): Otot-otot bisa terasa kaku dan sulit bergerak.
- Bradikinesia (Gerakan Lambat): Menimbulkan kesulitan dalam memulai atau melakukan gerakan yang cepat sehingga membuat aktivitas sehari-hari menjadi lebih lambat dan sulit.
- Gangguan Postur dan Keseimbangan: Kesulitan menjaga keseimbangan dan postur tubuh sehingga mengganggu aktivitas berjalan atau risiko terjatuh.
- Ekspresi Wajah, terlihat datar atau kurang ekspresi (“mask-like face”)
- Perubahan Suara: Bisa menjadi pelan atau monoton, dan kadang bahkan sulit berbicara.
Pemeriksaan Penyakit Parkinson
- Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik: Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan dan gejala serta melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai gerakan, kekakuan otot, dan keseimbangan.
- Pemeriksaan Neurologis: atau tes khusus untuk menilai fungsi saraf dan otak.
- Pemeriksaan Penunjang Parkinson: Meskipun tidak ada tes laboratorium yang khusus untuk Parkinson, pencitraan otak seperti MRI atau PET scan dapat membantu mengecualikan kondisi lain yang mungkin memiliki gejala serupa.
Terapi Apakah yang Tepat Dilakukan pada Pasien Parkinson?
- Obat-Obatan: seperti levodopa (yang akan menjadi dopamin dalam otak) adalah salah satu pengobatan utamanya. Obat lain,seperti agonis dopamin, juga dapat dokter berikan untuk merangsang reseptor dopamin dalam otak.
- Terapi Fisik dan Rehabilitasi: dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan untuk membantu agar mobilitas dan kemandirian tetap terjaga.
- Tindakan Parkinson di Rumah Sakit: Untuk beberapa kasus yang lebih parah, prosedur bedah seperti stimulasi otak dalam (deep brain stimulation/DBS) atau stereotactic brain lesioning dapat menjadi pilihan.
Penyakit Parkinson Apakah Bisa Disembuhkan, dengan Dua Metode Terkini
Bila pemberian obat tidak membuat perbaikan atau malah menimbulkan efek samping tertentu, dokter akan memberikan anjuran dua tindakan berikut:
Tindakan Stereotactic Brain Lesioning dan Manfaatnya
Stereotactic brain lesioning adalah prosedur bedah untuk membantu mengatasi gejala yang tidak membaik dengan obat-obatan.
- Prosedur
- Persiapan: Sebelum prosedur, pasien biasanya menjalani pemindaian otak seperti MRI atau CT scan untuk menentukan lokasi yang tepat untuk pembuatan lesi.
- Penempatan Elektroda: Dokter spesialis bedah saraf menggunakan sistem stereotaktik (kerangka acuan yang sangat presisi) untuk menempatkan elektroda pada area otak yang menjadi target, biasanya pada globus pallidus atau nukleus subtalamikus.
- Pembuatan Lesi: dengan cara memberikan arus listrik atau menggunakan energi lain melalui elektroda. Lesi ini akan mengganggu aktivitas abnormal pada area tersebut, yang terkait dengan gejala-gejalanya.
- Manfaat
- Pengurangan Gejala Motorik, seperti tremor, kekakuan, dan bradikinesia, sehingga memungkinkan pasien dapat memiliki kontrol gerakan yang lebih baik.
- Penurunan Kebutuhan Obat sehingga dapat mengurangi kemungkinan risiko efek samping obat dalam jangka panjang.
Tindakan DBS Parkinson
DBS adalah prosedur bedah dengan menanamkan elektroda di di otak. Elektroda akan terhubung dengan perangkat pemicu yang dokter pasang bawah kulit pada area dada. DBS bermanfaat dalam:
- Pengurangan Gejala Motorik: seperti tremor, kekakuan, dan bradikinesia dengan mengubah aktivitas abnormal pada area otak yang terkait dengan kontrol gerakan.
- Penurunan Kebutuhan Obat: Dengan kontrol gejala yang lebih baik melalui DBS, beberapa pasien mungkin dapat mengurangi dosis obat. Ini dapat mengurangi efek samping yang sering kali terkait dengan penggunaan obat jangka panjang.
- Peningkatan Kualitas Hidup
- Kemampuan untuk Menyesuaikan Stimulasi: Perangkat DBS memungkinkan penyesuaian non-invasif dari tingkat stimulasi menggunakan alat pemrogram yang dokter tempelkan pada kulit di dekat perangkat pemicu. Ini memungkinkan dokter untuk menyesuaikan terapi sesuai dengan perubahan dalam gejala atau kebutuhan pasien.
- Efek Samping Relatif Minim: dan dapat dikendalikan dengan penyesuaian parameter stimulasi.
Terdapat dua jenis DBS , yaitu Awake DBS dan Sleep DBS, bedanya adalah:
- Awake DBS (Keadaan Terjaga):
- Prosedur: hanya memerlukan anestesi lokal untuk area kepala sehingga tak terasa nyeri, tetapi tetap sadar dan dapat berinteraksi dengan tim bedah.
- Manfaat:
- Pengujian dan Respons Langsung: Dengan pasien terjaga, dokter dapat langsung menguji efek stimulasi pada fungsi motorik (misalnya tangan tremor) selama prosedur. Ini memungkinkan penyesuaian yang lebih tepat pada lokasi elektroda dan parameter stimulasi.
- Kekurangan:
- Kecemasan dan Ketidaknyamanan: mungkin dapat membuat cemas atau tidak nyaman karena terjaga selama prosedur. Meski demikian, banyak pasien merasa bahwa manfaatnya melebihi ketidaknyamanan sementara ini.
- Sleep DBS (Keadaan Tidur):
- Prosedur: dengan anestesi umum sehingga tertidur dan tidak merasakan apa-apa selama prosedur berlangsung.
- Manfaat:
- Pasien tidak merasa cemas atau tidak nyaman selama prosedur karena bius total sehingga dapat mengurangi stres.
- Kekurangan:
- Uji Respons Langsung: Tanpa pasien terjaga, dokter tidak dapat melakukan uji respons secara langsung terhadap stimulasi selama tindakan. Uji respons akan dokter lakukan saat pasien sudah tersadar.
Penyakit Parkinson Apakah Bisa Disembuhkan?
Penyakit Parkinson apakah bisa sembuh sendiri, untuk membantu meningkatkan perbaikan kualitas hidup, penyakit ini memerlukan obat dan tindakan tertentu. Sehingga penyakit Parkinson tidak bisa sembuh dengan sendirinya.